Article Detail

3 Siswa SMP Santo Yosef Lahat Mendapat Beasiswa dari Kemendikbud

Lahat (26-30/10) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berusaha mewadahi ragam bakat dan minat siswa dengan menyelenggarakan Olimpiade-olimpiade yang mengoptimalisasi potensi peserta didik. Terdapat Olimpiade Sains Nasional (OSN) bagi pecinta ilmu pengetahuan. Terdapat Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bagi mereka yang bertalenta di ranah olahraga. Terdapat Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) teruntuk cita rasa seni peserta didik. Ada pula Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) sebagai wadah karya nyata dari rasa ingin tahu serta tekun mencari fakta dan mengurai masalah. Bagi pecinta literasi wadahnya yakni Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN).
Tiga siswa SMP Santo Yosef Lahat terpilih sebagai finalis Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN) SMP tingkat nasional 2017. Ketiga siswa tersebut berhasil menyisihkan 1.892 naskah bidang lomba yang diadakan mencakup 3 bidang lomba, yaitu: cipta cerpen bahasa Indonesia, story telling, dan debat bahasa Indonesia. Hasil penilaian dewan juri telah terpilih sebanyak 102 finalis yang terbagi dalam bidang, yaitu: 34 finalis cipta cerpen, 34 finalis story telling, dan 34 finalis debat bahasa Indonesia. Total jumlah peserta OLSN SMP Tahun 2017 yakni 102 siswa yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.
SMP Santo Yosef Lahat satu-satunya sekolah yang berhasil mewakili Propinsi Sumatera Selatan dalam tiga bidang lomba sekaligus. Tiga siswa SMP Santo Yosef Lahat, yaitu Alif Gabriel dalam bidang lomba debat bahasa Indonesia, Christelly Anggara dalam bidang lomba cipta cerpen, dan Feby Cecilia Suwita dalam bidang lomba story telling. Saat menuju Jakarta, para peserta ini pun didampingi oleh 3 guru pendamping. Ibu Xaveri Diah Suryandari, M. Pd. pendamping bidang lomba story telling, Ibu Rini Wulandari, S. Pd. Pendamping bidang lomba debat bahasa Indonesia, dan Ibu Emilia Suryani, S. Pd. pendamping bidang lomba cipta cerpen bahasa Indonesia.
Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN) untuk pertama kalinya dihelat di Jakarta pada 26-30 Oktober 2017 bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya. Meski baru kali pertama dihelat, namun penampilan impresif berhasil ditunjukkan oleh para peserta OLSN. “Dan kalau dilihat dari pentas dan apa yang dilakukan oleh anak-anak kita luar biasa. Mereka benar-benar menguasai. Mereka benar-benar yang terbaik. Mereka ini patut menjadi peserta tingkat nasional. Alhamdulillah dari karya-karya anak-anak ini luar biasa hasilnya,” puji Dr. Supriano, M. Ed. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama kepada para peserta Olimpiade Literasi Siswa Nasional. Kemendikbud mengapresiasi dengan memberikan Beasiswa Bakat Prestasi kepada seluruh peserta OLSN SMP 2017 sebesar Rp 3.000.000 untuk masing-masing siswa.
“Kegiatan ini akan kita lakukan terus menerus. Ini satu cara agar mendorong anak-anak bisa berkembang lebih baik di tingkat literasi. Kedepannya tidak hanya literasi yang berkaitan dengan debat bahasa Indonesia, story telling, dan cipta cerpen bahasa Indonesia, tapi akan kita kembangkan lagi ke cabang-cabang yang lebih baik,” ujar Supriano di upacara penutupan OLSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (29/10). OLSN juga merupakan aktualisasi nyata dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 yang menyatakan perlunya sekolah menyisihkan waktu 15 menit secara berkala untuk pembiasaan membaca sebelum jam pelajaran dimulai. Pembiasaan ini dilakukan sebagai salah satu upaya menumbuhkan budi pekerti peserta didik melalui gerakan literasi sekolah. Literasi sendiri bertumpu pada tiga hal yakni membaca, menulis, dan berkomunikasi. Dibutuhkan lingkungan yang kondusif untuk menggairahkan kompetensi literasi dari peserta didik. Kegiatan OLSN SMP Tahun 2017 tak sekadar berorientasi pada kejuaraan. Esensi kegiatan ini terletak pada nilai pendidikannya, yakni menjadikan OLSN sebagai pengalaman belajar bagi Penguatan Pendidikan Karakter.**Tim TARA

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment