Article Detail
Asah Kemampuan Melalui Pelatihan Jurnalistik dan Audio Visual
Rabu sampai Sabtu (4-7/3) lalu, diselenggarakan pelatihan jurnalistik dan audio visual. Pelatihan jurnalistik dan audio visual ini diikuti oleh siswa-siswi tim jurnalistik SMP dan SMA Santo Yosef Lahat. Sebanyak 22 siswa-siswi SMP dan 18 siswa-siswi SMA mengikuti training yang diselenggarakan di aula SMP Santo Yosef Lahat ini.
Menurut Romo Frans de Sales SCJ, narasumber pelatihan jurnalistik, pelatihan ini berguna melatih keterampilan menulis siswa-siswi SMP dan SMA Santo Yosef Lahat. Hal lain didapatkan pula dengan mengikuti training audio visual. Siswa-siswi dapat mengetahui cara membuat naskah, mengedit naskah dan membuat film.
Mengapa menulis itu penting? Romo Frans de Sales SCJ menuturkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang melahirkan pikiran dan perasaan. Training jurnalistik ini ada karena adanya Tabloid Tara dan Tabloid Mata Pena sebagai Tabloid sekolah.
Sejak adanya Tabloid Tara dan Tabloid Mata Pena, sekolah mendirikan tim jurnalistik sekolah. Sejak itu juga, Romo Frans datang ke Lahat setahun sekali untuk memberi semangat pada para peserta tim jurnalistik SMP dan SMA St Yosef Lahat.
Selain dapat menulis di Tabloid Tara dan Tabloid Mata Pena, Romo Frans juga mengatakan keuntungan lain dari keterampilan menulis. “Tujuan jangka panjangnya yaitu pada saat kuliah nanti. Kalian yang telah mempunyai keterampilan menulis tak perlu khawatir lagi, jika kalian diberi tugas untuk menulis makalah,” jelas Romo Frans.
Menurut Romo Frans, hambatan yang sering muncul saat pelatihan jurnalistik ini adalah waktu pelatihan yang singkat. Untuk menyiasati hal ini, Romo Frans meminta para peserta untuk lebih banyak praktek, baik wawancara maupun menulis.
Seorang jurnalis, harus terus menerus belajar. Ini adalah harapan Romo Frans. “Menulis satu itu belum apa-apa!” kata Romo Frans. “Pertama harus ditanamkan suatu kemauan. Kalau punya kemampuan, tetapi tidak ada kemauan, ya tidak bisa,” lanjut Romo Frans.
Fransiska Tri Astuti, salah seorang tim narasumber berpesan kepada para peserta pelatihan jurnalistik, “Asah kemampuan dan kreatifitas menulis kalian melalui pelatihan jurnalistik ini, sehingga nantinnya bisa menjadi jurnalis yang hebat.”
Detia salah seorang peserta pelatihan jurnalistik SMP St Yosef Lahat mengatakan, “Saya ingin lebih mengusai bidang jurnalistik. Pelatihan jurnalistik membuat saya bahagia, karena saya mendapatkan ilmu jurnalistik yang belum saya ketahui,” kata Detia.
Dinda mengatakan bahwa jurnalistik adalah keterampilan yang sangat bermanfaat. “Karena melalui pelatihan ini, kami lebih mengetahui dan memahami tetang jurnalistik dan audio visual, yang sebelumnya belum pernah kami pelajari,” tutur Dinda, peserta tim jurnalistik SMP St Yosef Lahat.
Putri pun menuturkan hal yang sama. Pelatihan jurnalistik ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan. Kita bisa bersosialisasi dengan teman-teman baru dan juga dapat menjadi siswa-siswi yang kreatif, disiplin, berani dan bertanggung jawab,” ujar Putri, siswi SMP St Yosef Lahat. ** Evelyn Darsono dan Avelia Sarlita Dwi Fera
-
there are no comments yet