Article Detail

Classmeeting: Sarana Refreshing bagi Siswa

Akhirnya satu minggu yang penuh dengan perjuangan telah terlewatkan beban di punggung telah lenyap. Setidaknya itulah yang dirasakan siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat setelah terbebas dari Ulangan Akhir Semester (UAS). Kurang lebih satu minggu ini dilalui dengan belajar ekstra.
Waktu yang ditunggu telah tiba. Classmeeting adalah satu kata yang sangat dinanti-nantikan oleh siswa-siswi. Pada kegiatan ini, 13 hingga 16 Desember lalu, mereka bebas dari PR dan tugas yang diberikan bapak/ibu guru. Setiap akhir semester selalu diadakan classmeeting yang penuh dengan kegembiraan, kebersamaan, dan diisi dengan lomba-lomba yang menarik.
Lomba-lomba itu dilaksanakan untuk merefresh pikiran mereka setelah menghadapi soal-soal ulangan akhir semester. Kegiatan classmeeting ini merupakan hasil kreativitas dan program kerja OSIS SMP Santo Yosef Lahat. “Selain rasa bahagia dan senang kegiatan ini dilaksanakan agar para siswa-siswi menjadi lebih kreatif, tercipta kerjasama, dan menumbuhkan sikap sprotif,” ujar Ibu Emilia Suryani, S.Pd pembina OSIS SMP Santo Yosef Lahat.
Tampak siswa-siswi bersemangat untuk mengikuti berbagai lomba. Mereka menyiapkan segala perlengkapan lomba. Lomba hari pertama adalah futsal. Suara penonton riuh rendah saat menyaksikan para tim futsal dari kelas mereka masing-masing memasuki lapangan. Futsal dipertandingkan dalam 3 babak yaitu babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Selama pertandingan dilaksanakan, sorak sorai para suporter tidak berhenti memberikan semangat kepada teman-teman mereka yang sedang bertanding. Setelah menemukan juara satu sampai tiga, perlombaan dilanjutkan dengan lomba tarik tambang yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama putri lalu tahap kedua untuk putra. Tidak kalah dengan pertandingan futsal, lomba yang satu ini pun menyita banyak perhatian penonton yang membuat suasana menjadi riuh dan seru.
Hari kedua, Lomba Bola tangan khusus putri dan membuat pohon natal. Pertandingan ini juga sangat menarik untuk diikuti, tetapi hanya sebagian siswa-siswi saja yang memberi dukungan pada tim favorit. Mengapa? Karena bersamaan dengan lomba bola tangan juga dilaksanakan lomba membuat pohon natal. Untuk membuat pohon natal, seluruh tim dari masing-masing kelas harus memiliki ide sebaik mungkin. Bahan untuk membuat pohon natal adalah barang bekas yang ada di lingkungan tempat tinggal. Dibutuhkan kreativitas untuk mengolah semua itu. Tiap kelas mengirimkan satu tim yang berjumlah 8 orang. Ada yang membuat pohon natal dari kertas koran, botol air minum kemasan bekas, kardus, dan ada juga yang membuat dari gantungan baju. Jika dilihat dengan kasat mata rasanya tidak mungkin jika pohon natal itu terbuat dari bahan bekas.
Hari ketiga lomba fashion show dan vocal group. Lomba fashion show menjadi lomba yang ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta. Lomba ini bisa dibilang unik, sebab kostum dan make-up yang digunakan setiap model adalah hasil karya teman-teman satu kelas. Tujuannya untuk menggali kreativitas siswa-siswi. Semua model berlenggak lengkok di tengah lapangan untuk menampilkan kostum rancangan tim mereka. Suasana berubah menjadi ramai saat model sedang beraksi. Setelah meriah dengan penampilan yang memukau dari model-model cantik, terdengar suara-suara merdu yang di lapangan SMP Santo Yosef Lahat. Ternyata suara itu berasal dari lomba vocal group. Masing-masing kelas mengirimpkan satu grup terdiri dari 8 anggota. Mereka menyanyikan lagu bertema natal dan lagu khas daerah lahat.
Hari keempat lomba dance dan stand up comedy. Tiap kelas mengirimkan satu grup dance. Mereka menciptakan gerakan sendiri. Hampir semua kelas memberikan penampilan terbaik. Mereka ingin memenangkan lomba ini. Selesai lomba dance, dilanjutkan dengan lomba yang bikin ketawa yaitu stand up comedy yang dibawakan oleh para siswa yang lucu- lucu.
Pada hari terakhir classmeeting ini seluruh siswa-siswi menggunakan kostum dan atribut Natal. Bagi siswa-siswi yang mengenakan kostum dan atribut natal lengkap akan mendapat hadiah. Penilaian dilakukan secara tersembunyi mulai dari siswa-siswi memasuki komplek sekolah sampai kegiatan sekolah berakhir. Siswa-siswi yang bertahan menggunakan kostum dan atribut sampai kegiatan berakhir akan masuk kategori pemenang.**Sella Mutia

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment