Article Detail
Hobiku Prestasiku
Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya prestasi terukir di SMP Santo Yosef Lahat. Kali ini prestasi yang telah diukir adalah dalam lomba O2SN bidang olahraga cabang bulutangkis. Hal ini juga adalah salah satu harapan dan cita-cita dari seorang anak lelaki yang bernama Natanael Item dan kelima temannya.
Lomba yang dilaksanakan di gedung Aspol Bandar Agung ini diikuti oleh 100 lebih peserta dari seluruh sekolah di kota Lahat ini. “Huft sangat gugup pada saat mendapat kesempatan oleh sekolah untuk mengikuti lomba ini,” ujar Nael, sapaan akrabnya. “Apa lagi sekarang di tingkat kabupaten,” tambahnya. Selama ini saat bermain bulu tangkis adalah hal yang biasa dilakukan oleh Nael tapi pada saat dirinya diberikan kepercayaan mengikuti lomba rasanya menjadi berbeda dari yang biasanya. Ia menjadi takut untuk memegang raket padahal itu adalah benda yang disukainya.
Sulit memang untuk menjadi seorang juara itu jugalah yang dirasakan oleh seorang cowok berusia tiga belas tahun itu. “Kami hanya mendapat waktu empat hari untuk persiapan dan latihan rasanya sangat melelahkan dan membuatku menjadi takut,” kata Nael. Mereka yang akan mengikuti lomba O2SN kali in hanya mendapat waktu persiapan selama empat hari, berkat bimbingan bapak Rahmadi, S.Pd. waktu yang terbilang minim itu dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan berbagai latihan yang dapat membuat Prastyo, Natanael, Putri, dan Hoclen sukses menjadi juara.
Selama empat hari mereka melaksanakan latihan di Balai Yasa Lahat. Latihan kecepatan, fisik, dan kelincahan adalah latihan yang dilakukan. Selama latihan Nael terus dihinggapi rasa gugup, tapi hal itu dapat ditutupi dengan senyum dan bermain yang maksimal.
Hari demi hari terus dilewati dengan latihan, akhirnya hari yang ditunggu tiba. Nael dan Tyo telah siap dengan raket dan semangat untuk memenangkan pertandingan ini.
Lomba yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan kab. Lahat ini berlangsung sukses dengan peserta yang juga terbilang banyak. “Pada saat latihan perasaanku biasa-biasa saja, tapi pada saat giliranku bermain dunia serasa mencekam, tapi ku bawa santai saja,” ujar nael saat diwawancarai tim Tara.
Dari sekian banyak peserta yang mereka anggap sebagai lawan terberat adalah sekolah sebelah yaitu SMPN 1 Lahat. “Mereka punya kemampuan yang kurasa lebih dari ku!” ujarnya ketakutan. Nael yang pesimis akhirnya bisa menjadi sangat percaya diri berkat semangat yang diberikan oleh teman teman dan juga pastinya bapak Rahmadi.
Akhirnya perlombaan semuanya selesai pengumuman pemenang membuat semuanya panik. Tapi semua dapat tersenyum bangga karena usaha, latihan, kerja keras, dan rasa takut selama ini terbayarkan dengan kemenangan. Prastyo meraih juara II sedangkan Natanael berhasil meraih juara III. “Semua ini berkat bimbingan dari bapak Rahmadi dan juga terima kasih Tuhan Yesus,” ungkap nael dengan rasa bangga. “Senang sekali rasanya dapat memegang piala hasil kerja kerasku sendiri, sampai terbayang bayang rasanya, tak pernah terlupakan semua ini” ungkap Nael lagi.
Berkat semua kerja keras dan waktu yang telah dikorbankan Nael dan Tyo membuat mereka menjadi sebagai seorang siswa yang penuh tanggung jawab atas semua yang telah di berikan.
“Kita harus berlatih supaya kita dapat menjadi juara dan juga membanggakan” pesan Nael untuk kita semua yang masih pesimis.**Sella Mutia
-
there are no comments yet