Article Detail

Kenalkan Nilai-Nilai Cc5 Melalui Grafiti

SMP Santo Yosef Lahat sebagai salah satu pelaku pendidikan di Indonesia turut prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang carut marut. Suguhan melalui media cetak maupun elektronik mengenai kasus-kasus mafia peradilan, hancurnya nilai-nilai moral, dan korupsi dalam tubuh pemerintahan otomatis menggelitik praktisi-praktisi pendidikan untuk mencari solusi. Meski bukan hal mudah untuk mengubah paradigma dan budaya yang selama ini berkembang. Menunjuk persoalan di atas, maka sekarang mulai disadari kembali betapa pentingnya pendidikan budi pekerti, pendidikan nilai atau pendidikan karakter untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan.

Bersyukur bahwa SMP Santo Yosef di bawah naungan Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat sadar akan problematika bangsa yang sedemikian pelik. Anak-anak merupakan aset bangsa dan diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang dapat diandalkan. Mampu menjadi seorang yang berkepribadian utuh, intelek sekaligus humanis. Pengembangan dan pelaksanaan kebiasaan baik yang menjadi butir-butir dalam Cc5 Compassion, Celebration, Competence, Conviction, Creativity, Community) nilai-nilai keutamaan dalam PKT (Pendidikan Karakter Tarakanita) diharapkan mampu merasuk dalam tingkah laku sehari-hari. Sebagai contoh : tidak lagi ada yang membolos atau ngutil di kantin, tidak mencontek, berpakaian sesuai dengan standar seragam sekolah, rela berbagi dengan mereka yang kekurangan, peduli lingkungan, mensyukuri rahmat Tuhan, mengerjakan PR, mengumpulkan tugas tepat waktu, menabung dan lain sebagainya.

Melalui kegiatan Grafiti yang dilaksanakan setiap tahun, SMP Santo Yosef mengusung bendera Cc5. Dalam setiap karya grafiti yang dibuat oleh perwakilan siswa setiap kelas, wajib ditampilkan minimal satu kata dalam Cc5. Kegiatan melukis di dinding ini diharapkan mampu memprovokasi siswa untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang terangkum dalam nilai-nilai keutamaan Cc5. Tentu saja ini bukanlah sekadar hiasan, tetapi setiap pesan yang terkandung haruslah dihidupi sehingga muncul semangat dalam diri setiap siswa untuk mencegah penyimpangan sosial.***(Tim TARA)

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment