Article Detail

Kenangan Manis Temu Alumni Balek Kudai

Pada hari Sabtu 14 Januari 2017 pukul 14.00 WIB lalu, SMA Santo Yosef Lahat mengadakan temu alumni dari berbagai angkatan di komplek sekolah. Temu alumni ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis 50 tahun SMA Santo Yosef Lahat. Dihadiri oleh ratusan alumnus berasal dari Jakarta, Palembang, Muara Enim, Lahat dan kota-kota lainnya mengusung tema “Balek Kudai.”
Balek kudai begitu akrab di telinga para alumni yang pernah menghabiskan masa-masa remajanya di sekolah Santo Yosef Lahat. Baik alumni SD, SMP, maupun SMA Santo Yosef. Balek kudai (pulang dulu) menjadi tema para alumni ketika kembali lagi ke Lahat khususnya dalam acara temu Alumni di Sekolah Santo Yosef. Sekolah sebagai tempat mereka dulu menempuh pendidikan dengan suka dan dukanya. Tentu menyimpan berjuta kenangan masa lalu yang indah dalam benak mereka. Kenangan masa-masa di SMA, kenangan jatuh cinta, bahkan kenangan tidak enak ketika harus menerima kritikan dari bapak ibu guru mereka.
Acara temu alumni dibuka dengan menyaksikan penampilan Tari Sambut dari siswa-siswi SMA Santo Yosef Lahat. Tari Sambut merupakan tarian khusus untuk menyambut tamu undangan penting. Kemeriahan bertambah ketika para alumni menyaksikan lenggak-lenggok bapak-ibu karyawan Santo Yosef menampilkan tarian khas daerah Lahat yaitu Tari Erai-Erai. Sekitar tiga puluh karyawan dengan usia yang sudah tidak muda lagi memberanikan diri untuk menari dan sekaligus ikut serta menjaga dan menghidupi tarian budaya Lahat. Kemeriahan terus berlanjut ketika para penari memberikan selendang yang dipakainya kepada tamu undangan. Sudah menjadi tradisi bahwa orang yang menerima kalungan selendang dari penari harus ikut menari. Sebagai tanda kasih kepada sekolahnya para alumni berinisiatif untuk mengadakan saweran.
Panitia temu alumni tidak lupa menyediakan menu makanan spesial pesanan para alumni diantara, empek-empek, lemang, bakwan dan lain sebagainya. Itu semua makanan masa-masa mereka sekolah dulu. Makanan murah meriah sarat dengan gizi dan higienis. Mana mbak Win? mana mbak Wis? Apakah mereka masih bekerja di sini? Ucap beberapa alumni. Inilah dua tokoh di kantin SMA Santo Yosef yang melayani mereka ketika harus membeli makanan ketika jam istirahat.
Cerita serumpun pun kembali terjadi ketika bapak H.Azwari Rivai, S.E, ke atas panggung memberikan sambutan sebagai Bupati sekaligus sebagai alumni. Pak Wari, begitu panggilan akrabnya, bercerita tentang masa-masa sekolah. Dengan antusias dan hebatnya lagi beliau masih ingat detail nama-nama teman beliau dan mengenal teman-temannya yang memiliki pasangan hidup dari cinta pertamanya di SMA. Bahkan cerita-cerita kenakalan ketika membeli makanan di kantin pun muncul. Sebagai permintaan maaf kepada ibu-ibu petugas kantin mereka membuat inisiatif mengumpulkan uang “penebus dosa”.
Kehadiran para alumni sebagai bukti kecintaan terhadap almamater, kerinduan untuk bertemu bapak/ibu guru dan kerinduan untuk bertemu teman-teman seangkatan. Canda tawa keceriaan tampak di wajah para alumni dari mulai angkatan pertama SMA Santo Yosef Sampai angkatan jauh dibawahnya berbaur campur-aduk dalam kebahagiaan. Para alumni bangga pernah dididik di Santo Yosef. Bagi sekolah dan lembaga merupakan support yang luar biasa. Terus maju Santo Yosef, berikanlah yang terbaik dalam pelayanan dan semoga tetap terdepan dalam pendidikan.**PW

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment