Article Detail
LOMBA PADUAN SUARA TANAMKAN JIWA NASIONALIS
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia, tetap sedia
Membela Negara kita
Penggalan lagu nasional di atas berkumandang di SMP Santo Yosef Lahat ketika lomba paduan suara antarkelas sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Lomba paduan suara menyanyikan lagu kemerdekaan merupakan acara rutin setiap tahun. Lomba yang diikuti oleh seluruh siswa ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk menanamkan jiwa nasionalis seperti yang dimiliki para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa berolah vokal.
Perlombaan ini diikuti 12 kelas terdiri dari siswa kelas 7 empat kelas, siswa kelas 8 empat kelas dan siswa kelas 9 empat kelas. Selama lebih kurang 2 minggu untuk mempersiapkan perlombaan dengan didampingi oleh para wali kelas masing-masing. Setiap kelas menyanyikan dua buah lagu terdiri dari lagu wajib “Hari Merdeka” dan lagu pilihan lagu-lagu nasional. Keikutsertaan dalam lomba setiap kelasnya memang tidak hanya sekedar mencari juara atau hadiah berupa piala bergilir dari kepala sekolah tetapi yang paling penting adalah bagaimana sekolah memberikan wadah kepada para siswa untuk berkreativitas dan menjalin semangat persaudaraan antaranggota kelas. Persiapan lomba dilakukan di tengah-tengah kesibukan kegiatan lainnya yang diadakan kabupaten Lahat. Meskipun demikian tidak membuat siswa putus asa dan hilang semangat untuk latihan.
Perlombaan diadakan (15/8) lalu tepatnya di lapangan basket SMP Santo Yosef Lahat, berjalan lancar berkat kerjasama yang baik antarwarga sekolah. Bel jam pertama berbunyi masing-masing kelas melakukan latihan sebelum perlombaan berlangsung, pada bel jam kedua lomba berlangsung dan berakhir pada jam ketiga. Sebelum lomba dimulai masing-masing ketua kelas mengambil nomor undian atau sebagai nomor urut tampil. Setiap kelas di panggil sesuai dengan nomor undian yang dipilih oleh ketua kelas. Seluruh peserta lomba menyanyikan lagu kemerdekaan itu dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat di bawah teriknya matahari. Perlombaan tersebut dinilai oleh tiga juri yaitu: bapak Heriyanto, ibu Hermi dan ibu Diah.
“Miss, keringat dingin, takut!” seru Alif pada wali kelasnya sebelum kelasnya tampil. Meskipun perlombaan ini diadakan di lingkungan intern sekolah ternyata membuat para siswa gugup. Itu terjadi karena mereka ingin menampilkan yang terbaik bagi kelasnya masing-masing. “Lega, akhirnya kelas kita bisa kompak” teriak Salomo, selesai lomba berlangsung. Itulah reaksi mereka saat sebelum dan sesudah perlombaan. Pada umumnya mereka mengaku puas dengan apa yang sudah mereka tampilkan karena mereka telah menunjukkan kemampuannya, setidaknya tidak mengecewakan wali kelasnya yang telah mendampingi dari mulai persiapan lomba hingga pelaksanaan lomba. “Berkat dukungan dari wali kelas, guru-guru dan para siswa itulah yang membuat semangat,” curhat Dona.
Keputusan juri yang telah ditentukan itu adalah hasil dari usaha dan kerja keras yang telah di lakukan oleh kelompok dari setiap kelas. “Kelas yang berlatih dengan sungguh-sungguh akan terlihat lebih baik dan lebih bagus dari yang tidak berlatih dengan sungguh-sungguh” ungkap Bapak Heriyanto, di sela-sela menghitung perolehan nilai setiap kelas. Dari hasil penghitungan nilai, juri memutuskan juara pertama diraih kelas 9D, juara kedua 8B dan juara ketiga 7B. Walaupun banyak siswa yang menaruh harapan untuk menang dalam perlombaan ini tetapi bila kalah mereka tidak akan menyesal karena mereka sudah melakukannya dengan penuh semangat dan penuh perjuangan.
Semoga di tahun mendatang kelas yang belum mengukir prestasi dapat berlatih lebih giat lagi dengan semangat yang berkobar-kobar dan penuh penjiwaan. Harapannya jiwa proklamasi mereka akan terus muncul kembali bukan hanya di lomba bernyanyi ini tetapi di setiap langkah kaki mereka.**Tim Tara
-
there are no comments yet