Article Detail
Library Day Tingkatkan Minat Baca
Kencangnya terpaan debu, daun-daun kuning yang berjatuhan, berusaha mengganggu konsentrasi tatapan mata yang terpana pada sebuah buku. Namun, mellownya musik yang terngiang merdu di telinga memberi kenyamanan yang tak tergantikan bersama sebuah buku.
Hari itu kegiatan library day dimulai untuk tahun pelajaran 2015-2016. SMP Santo Yosef Lahat membuat suatu program pembelajaran yang mengharuskan siswanya membaca yang dikenal dengan “Library Day”. Hal ini dapat dikatakan sangat menarik, sebab sedikit membosankan bila membaca hanya sendirian tanpa ada yang menemani. Sekolah menjadi lingkungan yang menggembirakan bagi kebanyakkan siswa, di sekolah anak-anak hidup dengan teman sebayanya. Maka, SMP Santo Yosef Lahat membuat program pembelajaran untuk meluangkan waktu membaca bersama-sama. Mengingat minat baca remaja saat ini rendah. Keadaan ini menimbulkan keprihatinan dan kekhawatiran hilangnya budaya membaca.
“Setiap Jumat dua jam pelajaran terakhir digunakan untuk membaca bersama. Tujuannya untuk meningkatkan minat baca siswa. Meningkatkan minat baca siswa merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan sekolah,” ujar Xaveri Diah Suryandari, S.Pd sebagai Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Buku apa yang dibaca? Tentu saja bukan hanya komik atau cerita dongeng sebelum tidur. Menanamkan budaya baca tidak semudah membalikkan telapak tangan perlu suatu proses yang lama. “Langkah awal yang ditempuh sekolah dengan cara menumbuhkan rasa cinta akan membaca kepada siswa dengan memberi kebebasan dalam memilih buku bacaan yang bernilai positif bagi perkembangan siswa. Setelah rasa cinta itu tumbuh dalam diri siswa, selanjutnya tema-tema bacaan ditentukan sekolah,” lanjutnya.
Untuk menghindari rasa bosan membaca, siswa bebas memilih tempat yang dirasa nyaman. Tak heran berbagai gaya membaca terlihat dalam kegiatan Library Day, ada yang membaca di pohon, galeri sekolah, perpustakaan, lapangan basket dan di kelas.
Sebagian besar siswa menyambut positif kegiatan ini. Siswa menemukan ladang subur guna mengekspresikan dirinya. Peran guru untuk membimbing siswanya membaca sangat dibutuhkan, siswa butuh teladan. Para guru ikut melebur bersama siswa untuk membaca serta menuntun siswa menangkap pesan moral dan pengetahuan yang ada di dalam buku.
Siswa tidak hanya sekedar membaca. SMP Santo Yosef Lahat menyediakan buku “Library Day” bagi masing-masing siswa untuk menuliskan isi bacaan yang telah dibacanya. Dalam buku tersebut siswa harus mengisi tanggal membaca, judul buku, pengarang, tokoh-tokoh, karakter tokoh, isi bacaan dan pesan moral yang terdapat dalam buku yang dibaca. Setelah itu, buku tersebut harus ditandatangani oleh siswa, orang tua atau wali siswa dan wali kelas untuk diberi penilaian sebagai wujud menghargai pekerjaan yang dilakukan siswa.
Membaca tidak ada ruginya untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Siswa memiliki rasa cinta membaca merupakan harapan dari kepala SMP Santo Yosef Lahat dalam kegiatan Library Day. Membangkitkan kembali budaya baca dalam diri generasi muda untuk meningkatkan kualitas bangsa. Dengan membaca pengetahuan akan semakin luas, sikap bertambah baik dan keterampilan semakin meningkat. Pada gilirannya, selama menjalani kehidupan akan terasa mudah.
Jadi, pergunakanlah waktumu sebaik-baiknya untuk belajar dan membaca buku. Agar masa depanmu terang dan indah, tentunya agar kita menjadi orang yang berguna bagi diri kita sendiri maupun orang lain.**Tim TARA
-
there are no comments yet