Article Detail

Mewujudkan Compassion Dengan Berbagi Sesama

Siswa-siswi kelas delapan SMP Santo Yosef berkunjung ke Lembaga Permasyarakatan (LP) kelas IIA Lahat (29/1) lalu, sebagai wujud dari pembelajaran Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) yaitu bela rasa (compassion). Para siswa/i berpastisipasi dengan cara mengumpulkan sembako untuk diberikan kepada lembaga permasyarakatan. Kebanyakan siswa/i SMP Santo Yosef mengira LP dianggap tempat yang menyeramkan, tetapi setelah sampai di LP ternyata petugas dan narapidananya ramah dan baik. Hal ini dirasakan oleh dua orang siswa yang bernama Ahmad Reino A.A dan Brian Nalupi. Mereka berdua mengumpulkan sembako dengan cara menyisihkan uang jajannya, mereka yakin mereka bisa membeli sembako tanpa menyusahkan orang tuanya contohnya mereka bisa membelikan sembako berupa beras, gula dan kopi. “Kami senang bisa berkunjung ke LP karena bisa mewujudkan rasa bela rasa antarsesama dan bisa menambah pengalaman bahkan bisa mengetahi hal-hal yang ada di LP tersebut” ujar mereka kompak.
LP ini sudah berdiri pada tahun 1928 sampai sekarang dan diresmikan secara nasional tahun 1985. Awalnya LP ini merupakan peninggalan Belanda pada tahun 1928, kemudia LP diperluas pada tahun 2003 kapasitas penampungan 145 terdiri dari 128 orang laki-laki, 10 orang anak-anak dan 7 orang perempuan. serta memiliki fungsi sebagai tempat untuk membina masyarakat yang telah melanggar peraturan agar dapat diterima di masyarakat nantinya. Ternyata kegiatan narapidana dan tahanan disini tidak hanya duduk dan berdiam diri saja banyak kegiatan disini yang bisa dilakukan seperti sholat berjamaah, belajar mengaji bagi yang beragama Islam, membuat boneka dan membuat keterampilan lainnya bahkan acara pentas seni lainnya. Tempat yang bersih dan juga kegiatan-kegiatan yang menghibur membuat sedikit para narapidana di sana merasa terhibur untuk melupakan kesalahan yang pernah diperbuat.
Bapak Yusef namanya “Saya sangat kaget dan senang ketika dikunjungi siswa-siswi kelas delapan SMP Santo Yosef” ujar Bapak yang mempunyai satu anak ini. Ia juga merasa sangat terhibur akan kehadiran siswa-siswi kelas delapan SMP Santo Yosef yang dapat menghibur semua orang yang ada di LP. Ia juga berpesan kepada semua siswa-siswi kelas delapan SMP Santo Yosef “Jadilah anak yang berguna, jagalah pergaulan dan jangan menjadi seperti Bapak bahwa kebebasan itu memiliki arti yang sangat berguna bahkan kebebasan bagi saya begitu sangat mahal” ujarnya dan jika bebas nanti beliau berharap agar bisa menjadi orang yang beguna bagi masyarakat nantinya.**Dian Maya Sari/Yuni Sulistyawati

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment