Article Detail

SMP Santo Yosef Gelar Pelatihan Jurnalistik

Menulis itu tidak mudah, anggapan ini oleh sebagian besar orang benar. Menulis memerlukan proses yang panjang, tekun, bahkan harus berlatih terus-menerus untuk menghasilkan tulisan yang bermutu dan berkualitas. Tidak cukup sampai bermutu dan berkualitas, tapi juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Inilah yang membuat menulis itu bukan perkara mudah.
Untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa-siswi, SMP dan SMA Santo Yosef Lahat rutin setiap tahun menggelar pelatihan jurnalistik bagi anggota baru ekstrakurikuler jurnalistik. SMP Santo Yosef Lahat menjadikan jurnalistik sebagai salah satu ekstrakurikuler unggulan. Dua tahun berturut-turut 2014 dan 2015, SMP Santo Yosef Lahat berhasil meraih medali perunggu dan medali perak dalam ajang Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) tingkat nasional. “Prestasi yang sangat membanggakan,” ujar Bapak Heri Susilo, S.Ag. MM Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat saat memberikan kata sambutan di acara pembukaan pelatihan jurnalitik guna memberikan motivasi peserta pelatihan.
Pelatihan jurnalistik ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 2 Maret sampai dengan 4 Maret 2017 dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB bertempat di aula SMP Santo Yosef Lahat. Acara dibuka dengan sambutan Kepala SMA Santo Yosef Lahat Ibu Peni Kurniati, S.Pd. Beliau mengatakan dalam sambutannya, “kegiatan ini salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa-siswi dalam tulis menulis. Harapannya keterampilan menulis ini bisa dituangkan melalui tabloid sekolah dan web sekolah.” Dalam kegiatan ini sekolah mendatangkan narasumber dari Tim Tabloid Komunio Keuskupan Agung Palembang, Romo Frans de Sales SCY dan Kristiana Rinawati. Sebanyak 34 peserta antusias mengikuti pelatihan jurnalistik dengan tema “Tuangkan Kreativitasmu dalam Tulisan.”
“Banyak orang bisa berbicara tapi untuk menuangkan tulisan itu tidak bisa. Maka dibutuhkan training supaya bisa menjadi penulis,” ungkap Romo Frans de Sales SCY saat memberikan kata sambutan. “Media sangat penting di zaman modern. Yayasan Tarakanita sangat memperhatikan ini. Di Indonesia banyak puluhan media dan wartawan. Begitu juga banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Peluang menulis begitu luas untuk mendapatkan pekerjaan. Kita harus terus menerus belajar. Siapa tahu Anda nantinya ada yang menjadi wartawan disalah satu media yang terkenal di Indonesia dan dunia,” pesan Romo Frans panggilan akrabnya.
SMP Santo Yosef Lahat memasuki tahun IX menggelar pelatihan jurnalistik. Pelatihan ini terus digelar dengan tujuan “untuk menyalurkan minat menulis bagi siswa-siswi. Lebih dari itu, sekolah pun rutin menerbitkan media internal yaitu Tabloid TARA yang mewadahi minat menulis siswa-siswi. Berangkat dari hal tersebut, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tulisan hingga layak terbit di media massa,” kata Bapak Paulus Wargito, S.Pd Kepala SMP Santo Yosef Lahat.
Pada pelatihan ini para peserta mendapatkan 4 macam materi. Hari pertama, materi yang dibahas pertama kali oleh Romo Frans adalah perkenalan dengan dunia jurnalistik, pengertian, hingga tata cara menulis berita yang benar dan tepat. Menurut Romo Frans hal yang paling mendasar dalam jurnalistik kita harus mengetahui 5W+1H (why, who, when, where, what dan how).
Setelah pemaparan dari narasumber, para peserta mulai mendapat pelajaran mengenai teknik menulis dan pengenalan dunia jurnalistik secara umum. Romo Frans menjelaskan perkembangan dunia jurnalistik yang cenderung mulai merambah dunia digital. Romo Frans juga menjelaskan manfaat mempelajari jurnalistik yang kemudian dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari para siswa di sekolah. Di akhir penyampaian materi seluruh peserta diminta untuk menulis berita mengenai kegiatan-kegiatan sekolah.
Berita yang sudah ditulis peserta, kemudian diedit bersama-sama. Tidak hanya penyampaian teori saja, peserta juga praktik secara langsung cara mengedit tulisan. Dengan begitu peserta bisa tahu apa saja kekurangan yang dimiliki saat menulis. Para peserta tetap menunjukkan antusiasme dan semangat mendalami ilmu tentang menulis berita. Dari mulai mempraktikkan teknik mengolah berita, membuat lead, menentukan sudut pandang, tata cara bahasa hingga mengedit tulisan.
Hari kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi cara mengolah foto dengan aplikasi photoshop dan membuat video profil sekolah dengan aplikasi premiere. Kristiana Rinawati sebagai narasumber menjelaskan foto sebagai penunjang dalam berita teks di media massa, baik koran, majalah dan media elektronik. Lebih lanjut Rina menjelaskan, bahwa tujuan ditampilkannya sebuah foto dalam berita, adalah untuk memperjelas isi berita, sehingga pembaca dapat membayangkan seolah-olah melihat kondisi yang sebenarnya. Selesai pemberian materi peserta diberi tugas belajar mengedit foto dan membuat kartu ucapan menggunakan aplikasi photoshop. Kemudian dilanjutkan dengan membuat video profil sekolah. Video hasil pelatihan ini akan digunakan untuk mempromosikan dan memaparkan visi dan misi SMP Santo Yosef Lahat.
Hari ketiga, peserta dibekali materi tambahan membuat film pendek dengan smartphone. “Selain dapat teori, kami juga dapat kesempatan memainkan peran, membuat narasi cerita film pendek, sampai mengambil gambar pakai kamera,” komentar Nabila Mufiidah siswi kelas VII peserta pelatihan. Komentar tersebut mewakili beberapa peserta yang umumnya sangat senang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini. Apalagi dengan semakin mudahnya mendapatkan kamera video yang tersemat di perangkat smartphone. Maka jadilah sebuah karya audiovisual yang serupa dengan film.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dari narasumber, kegiatan ini sangat bermanfaat, banyak ilmu yang didapat,” ujar Muhammad Fauzan Iqbal salah satu peserta pelatihan. “Ini sesuatu ilmu baru bagi kami, ini kesempatan emas, sekarang kami bisa membuat film, bisa mengembangkan tulisan, untuk bekal masa depan nanti. Semoga kedepannya pelatihan jurnalistik ini terus diadakan,” lanjut Fauzan yang mengaku senang dengan pelatihan seperti ini.
Acara pelatihan jurnalistik ini berakhir pada hari Sabtu pukul 12.30 WIB yang ditandai dengan acara penutupan dan pembagian sertifikat. Kepala SMP Santo Yosef Lahat Bapak Paulus Wargito, S.Pd secara resmi menutup acara pelatihan jurnalistik. Bapak Paulus dalam acara penutupan berpesan, “pengetahuan yang sudah kalian peroleh selama tiga hari semoga dapat meningkatkan kualitas dalam membuat berita, artikel, membuat film pendek, edit foto dan video. Dengan demikian tabloid sekolah dapat terbit dengan persiapan yang matang. Website SMP dan SMA Santo Yosef Lahat setiap saat dapat kita update beritanya”.
Seusai acara penutupan dilanjutkan dengan foto bersama. “Narasumber telah banyak mewariskan ilmu, karena itu sudah tugas saya. Belajarlah dari pengalaman dengan penuh kesabaran. Kesabaran dan ketekunan itu penting. Rajin untuk bertanya. Buka diri untuk belajar,” Pesan Romo Frans di acara penutupan pelatihan jurnalistik.**WL

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment