Article Detail
Semarak Peringatan HUT RI KE-71
Setiap 17 Agustus rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan dengan caranya masing-masing, tidak mau tertinggal kali ini SMP Santo Yosef memeriahkan HUT RI dengan berbagai lomba.
Para siswa-siswi sangat antusias dengan berbagai lomba yang diadakan di sekolah. Lomba yang dilaksanakan pada 20 Agustus ini membuat banyak kejutan. Ada empat lomba yang diadakan yaitu lomba makan kerupuk, paduan suara, mewarnai, dan kostum khas kemerdekaan.
Pada pagi hari seluruh siswa-siswi tampak sangat berbeda dari penampilan biasanya. Mereka berpakaian nuansa kemerdekaan untuk mengikuti lomba. Beberapa siswa tampak seperti seorang pejuang yang gagah dan berani. Beberapa siswi berpenampilan layaknya wanita pejuang yang cantik dan juga anggun. Baju-baju yang mereka pakai sangat beragam ada yang memakai baju polisi, pemedam kebakaran, baju kebaya, bahkan ada yang memakai baju khas Jogyakarta disertai dengan blangkon yang menghiasi kepalanya. Mereka tampak sangat percaya diri. Walau muka mereka banyak terdapat cat air tetapi mereka sangat senang demi memenangkan lomba.
Makan kerupuk adalah lomba yang paling penuh canda tawa, daya juang yang tinggi. Setiap kelas diwakilkan dengan satu siswa dan satu siswi. Lomba ini menuntut para siswa-siswi untuk memiliki semangat pantang menyerah untuk menghabiskan sebuah kerupuk yang tergantung dan bergoyang di tali. Lomba ini sangat meriah karena teriakkan para siswa/i yang lain yang ikut menyemangati. Pada babak final peserta lomba tidak hanya makan kerupuk saja tetapi ditambahkan dengan semangkuk nasi.
Selanjutnya lomba paduan suara. Para peserta menyanyikan dua buah lagu nasional. Lagu Hari Merdeka sebagai lagu wajib dan lagu pilihan yaitu Indonesia Pusaka, Maju Tak Gentar, Halo-halo Bandung, dan Rayuan Pulau Kelapa. Seluruh anggota dari tiap-tiap kelas mengikuti lomba ini. Lomba ini sangat membutuhkan kekompakan, kerja sama, dan keseriusan agar dapat memikat hati para juri.
Setelah lelah berlomba di luar kelas, kali ini lomba mewarnai diadakan di dalam kelas karena membutuhkan konsentrasi dan ketelitian, agar pensil warna yang digunakan tidak keluar dari gambar. Para siswa-siswi hanya diperkenankan membawa alat mewarnai. Dengan durasi waktu sekitar dua jam, kertas yang tadinya hanya ada warna hitam dan putih, setelah seluruh siswa menuangkan imajinasinya jadilah gambar yang penuh dengan warna-warni.
Tujuan seluruh kegiatan agar para siswa-siswi belajar arti kebersamaan, sikap pantang menyerah, kerja sama, tanggung jawab dan rela berkorban. Akhirnya nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari guna raih cita-cita.**Sella Mutia
-
there are no comments yet