Article Detail

Sosialisasi Lalu Lintas

Senin, (25/1) sejumlah anggota POLANTAS kota Lahat berkunjung ke SMP Santo Yosef Lahat. Kunjungan anggota POLANTAS ke SMP Santo Yosef yang dipimpin langsung oleh AIPTU Amran datang bersama tiga anggota POLANTAS lainnya yakni Brigadir Dadik, kak Anggi, dan I anggota POLANTAS lainnya. Kunjungan ini dalam rangka sosialisasi tata tertib berlalu lintas. Hal itu dikarenakan tingginya tingkat kematian di Indonesia yang disebabkan oleh kecelakaan.
“Fungsi dari sosialisasi lalu lintas adalah menghimbau siswa-siswi SMP Santo Yosef supaya tidak mengendarai motor karena belum cukup umur dan tidak memiliki SIM. Sosialisasi lalu lintas sangat bagus dan akan selalu diadakan secara rutin tiap tahun,” ujar Bapak Vincentius Roni Wijayanto, wakil kepala sekolah bagian Humas.
Menurut Brigadir Dadik, kunjungan anggota POLANTAS ini diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin POLANTAS dalam rangka menegakkan tertib berlalu lintas di kota Lahat. Sehingga diharapkan tata tertib berlalu lintas mulai tertanam di dalam diri siswa-siswi sejak remaja. Selain menanamkan tata tertib berlalu lintas ke dalam benak siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat. Kunjungan ini diharapkan juga dapat memberikan efek jera kepada siswa-siswi yang masih sering melanggar peraturan lalu lintas.
Dalam kunjungan ini Brigadir Dadik menyampaikan beberapa hal yakni antara lain: taatilah peraturan lalu lintas, jangan mengubah bentuk motor, dan jangan membawa motor ke sekolah. Tentunya tiap hal yang disampaikan dapat diterima oleh siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat karena Brigadir Dadik menyampaikan hal dengan sederhana sehingga tidak membingungkan siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat.
“Indonesia mendapatkan juara tiga dalam jumlah kecelakaan lalu lintas terbanyak,” ucap Brigadir Dadik diiringi tawa siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat. Gaya penyampaian yang sederhana dan diselingi dengan canda tawa membuat siswa-siswi memahami pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Brigadir Dadik juga berkata bahwa ketika kita mengubah knalpot motor kita maka orang lain dapat terganggu dengan suara knalpot kita.
Di akhir acara sosialisasi lalu lintas, Pak Polisi membuka 2 sesi pertanyaan yang diakhiri dengan yel-yel, “Kami Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas” sambil bergaya seperti mengendarai mobil, motor, dan sepeda. ** RizkyAnggian M/WL

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment