Article Detail

Tali Temali untuk Kehidupan

Gulungan tali kur dipotong menjadi dua belas helai, dengan panjang masing-masing 4 meter. Setelah dipotong, tali-tali ini dibakar ujungnya. Tujuannya agar ujung tali menjadi padat.
Dua belas helai potongan tali kur kini dipegang di tangan. Tali-tali itu kemudian diikat menjadi satu. Sekarang, tali-tali itu siap dianyam menjadi makrame atau gantungan pot bunga.
Jari-jemari mereka terlihat begitu lentik mengerjakan anyaman ini. Mereka kelihatan berdua-dua. Satu orang memegang tali-tali, satu lagi menganyam. Ada juga yang sendirian. Bagi yang bekerja sendiri, ujung tali dapat digantung di dinding.
Siapakah yang mengerjakan anyaman ini? Mereka adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Santo Yosef Lahat. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti pelajaran keterampilan dalam bidang tali temali ini.
Tali temali adalah keterampilan yang sarat dengan kehidupan sosial. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Sukiman, guru Mata Pelajaran Keterampilan. “Materi tali temali ini diajarkan kepada murid kelas delapan, karena ada kaitannya antara pembuatan kerajinan dengan kehidupan sosial,” kata Bapak Sukiman.
Beberapa jenis simpul tali temali pun diajarkan di ruang keterampilan yang terletak di lokasi SMA Santo Yosef. Jenis-jenis simpul yang diajarkan adalah simpul hidup, simpul mati, simpul kembar, simpul tiang, simpul pangkal, dsb.
Sebelum membuat kerajinan tali temali, ada beberapa bahan dan alat yang harus dipersiapkan. Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam kerajinan tali temali ini adalah tali kur, karet gelang, lilin, korek dan gunting.
Menarik tali saat akan di bentuk dan memotongnya adalah tahapan yang paling sulit dalam keterampilan tali temali ini. “Saat menarik tali, tangan kita akan menjadi merah dan sakit. Ini terjadi karena tali harus ditarik dengan kencang,” kata Caroline, siswi kelas VIII B yang sedang menarik tali kur.
“Namun tidak usah khawatir. Kita bisa menggunakan sarung tangan saat menarik tali. Kita juga dapat menggunakan gunting yang tajam dan besar untuk memotong tali,” lanjut Caroline.
Anyaman tali yang sudah jadi ini kemudian akan digunakan sebagai gantungan pot. Selain sebagai materi dalam keterampilan, Bapak Sukiman juga berharap agar keterampilan tali temali ini juga bisa digunakan saat Pramuka dan Palang Merah Remaja. **AzraLailaDewi & DindaGhiofani

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment