Article Detail
"Kopi Jeme Kite": Meracik Rasa, Merawat Tradisi di SMP Santo Yosef Lahat
Selasa, 11 Februari 2025, suasana sekolah tak seperti biasanya, ada hal asing yang terlihat ketika memasuki aula SMP Santo Yosef Lahat. Kuali dengan biji kopi yang sedang disangrai terlihat berjejer di aula, menghasilkan aroma kopi yang khas. Biji kopi yang menghitam setelah disangrai juga dapat terlihat pada tiap meja kelompok para peserta didik, sebagai bukti telah selesainya salah satu proses dari pengolahan kopi yang mereka lakukan.
Kegiatan ini adalah bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diikuti oleh Peserta Didik Kelas 7 SMP Santo Yosef Lahat. Mengambil tema "Kopi Jeme Kite: Sebuah Perjalanan Kopi dari Ladang hingga Tradisi", tema ini bukan sekadar judul, melainkan sebuah ajakan untuk menyelami perjalanan panjang biji kopi—dari ladang hingga menjadi minuman yang penuh cerita.
Menyentuh, Merasakan, dan Memahami Proses Kopi
Di bawah bimbingan Soufie Retorika, seorang praktisi kopi yang dikenal dengan kecintaannya terhadap kopi lokal dan guru pendamping P5, para peserta didik kelas 7 belajar lebih dari sekadar teori. Mereka diajak menyentuh langsung biji kopi mentah, merasakan teksturnya, dan mengamati perbedaan warna serta kualitas biji. Para peserta didik juga secara langsung belajar untuk memilih biji mana yang berkualitas baik dan tidak.
Proses berlanjut ke tahap roasting. Api dinyalakan, biji-biji kopi dimasukkan ke dalam wajan besar. Suara letupan kecil (crack) terdengar, tanda biji mulai matang. Aroma khas kopi yang hangat dan pekat perlahan memenuhi udara. Para siswa mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, kemudian langsung melakukan praktek dalam kelompok mereka masing-masing.
Kreativitas dalam Secangkir Kopi
Setelah biji kopi disangrai dan digiling menjadi bubuk, tantangan selanjutnya pun dimulai: membuat minuman kreasi kopi yang kemudian akan mereka nikmati bersama dengan teman satu kelompok..
Lebih dari sekadar belajar tentang kopi, kegiatan ini mengajarkan siswa untuk bekerja sama, berani mencoba hal baru, dan menghargai proses. Mereka tidak hanya tahu bagaimana kopi dibuat, tetapi juga memahami kisah di balik setiap biji kopi—tentang petani yang menanamnya, tradisi yang melingkupinya, hingga upaya menjaga kearifan lokal.
Secangkir Pelajaran Berharga
Kegiatan P5 ini bukan hanya soal kopi, tapi tentang bagaimana sebuah proses sederhana bisa menjadi pengalaman belajar yang bermakna. Dari biji kopi yang kecil, tumbuhlah pelajaran tentang kesabaran, ketelitian, dan rasa syukur atas apa yang ada di sekitar. Dari kopi pula, para peserta didik SMP Santo Yosef Lahat mengenal salah satu tradisi yang dimiliki masyarakat Lahat, menikmati seduhan kopi.
-
there are no comments yet