Article Detail

Mengenal Bioteknologi Pangan Melalui Pembuatan Tempe di SMP Santo Yosef

SMP Sanyo Yosef, 20 November 2024 — Dalam rangkaian program P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila), peserta didik kelas 8 SMP Santo Yosef mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan konsep bioteknologi pangan melalui kegiatan pembuatan tempe. Dengan bimbingan dari para pendamping seperti Wiyatno, S.Pd., Windru O., S.Pd.. Gr.,  dan A. Innoucentia, S.Pd., Gr., Olivia PM, S.Pd., Rahmadi, S.Pd., Gr., dan Eben Nadeak, S.S. siswa belajar langsung mengenai pentingnya bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Program P5 kali ini bertujuan untuk mengajarkan siswa mengenai pemanfaatan bioteknologi pangan dengan cara yang praktis dan menyenangkan. Pak Daniel Wiyatno, salah satu pendamping dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa pemilihan pembuatan tempe sebagai proyek bioteknologi didasarkan pada prosesnya yang relatif sederhana namun memberikan pemahaman yang mendalam tentang bioteknologi. "Pembuatan tempe tidak memerlukan proses yang rumit. Hanya dengan perebusan kedelai, penambahan ragi, dan pengukusan, tempe dapat dibuat. Media yang digunakan juga mudah didapat seperti daun atau plastik," ujarnya.

Meskipun pembuatan tempe terbilang sederhana, kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi siswa. Dalam wawancara bersama Syakila Zahra, peserta didik kelas 8a, ia mengungkapkan bahwa bahan seperti kedelai dan ragi sudah disediakan oleh pihak sekolah, sementara alat-alat yang digunakan dibawa oleh masing-masing siswa. Hal ini menunjukkan bahwa program ini juga mengajarkan siswa tentang tanggung jawab dan kerjasama, karena mereka perlu mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam setiap tahap pembuatan tempe.

Pak Daniel juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan pembelajaran ini. "Sekolah harus menyediakan bahan dan alat untuk mendukung proses pembelajaran. Kegiatan ini adalah bagian dari program sekolah, jadi sudah menjadi tanggung jawab sekolah untuk memastikan seluruh kebutuhan siswa terpenuhi," tegasnya.

Selain mengajarkan cara pembuatan tempe, tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan. "Kami berharap bahwa siswa tidak hanya mempelajari cara membuat tempe, tetapi juga dapat melihat potensi usaha di masa depan. Siapa tahu, beberapa dari mereka bisa menjadi pengusaha tempe yang sukses," tambah Pak Daniel.

P5 ini bukan hanya sekadar kegiatan membuat tempe. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bioteknologi dan menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan di dunia usaha. Dengan pengetahuan yang diperoleh, siswa diharapkan dapat mengembangkan ide-ide kreatif mereka dalam bidang pangan dan teknologi, serta berkontribusi positif bagi masyarakat di masa depan.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment