Gerakan-gerakan kaki dan tangannya begitu lincah di atas panggung diiringi alunan musik. Tim tari SMP Santo Yosef Lahat mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk menuntaskan pertunjukkandi Gedung Kesenian Kabupaten Lahat saat mengikuti lomba tari kreasi tingkat kabupaten Lahat.

“Kesuksesan akan diraih jika kita pantang menyerah dan mau berusaha,”Begitu juga yang terjadi pada siswi SMP Santo Yosef Lahat ini. Gadis imut berambut hitam sebahu dengan lesung pipit yang menghiasi senyum manisnya ini bernama Annisah Oktaviani.

“Makanu tane wa haenu”pepatah Jepang ini berarti benih yang tidak disemai tidak akan tumbuh,itulah yang menggambarkan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). OSIS merupakan suatu tahapan di mana siswa disemai, mulai belajar bagaimana cara berorganisasi.

Lingkungan sekolah yang bersih serta memiliki sanitasi yang baik merupakan dambaan setiap siswa. Lingkungan yang bersih dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman. Sehingga prestasi belajar dapat diraih. Agar terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, dibutuhkan gerakan-gerakan nyata yang dapat menumbuhkan sikap peduli sanitasi dan peduli lingkungan. Di SMP Santo Yosef Lahat, ada banyak gerakan yang berbasis sanitasi yang terbukti dapat menciptakan sikap-sikap tersebut.

Sabtu (06/9) lalu, siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat yang tergabung dalam ekstrakurikuler Paskibra (Pasukan Kibar Bendera), meraih Juara I baik pasukan putra maupun putri dalam acara LTBB (Lomba Teknik Baris Berbaris) yang diadakan LKS OPEN 2014. Lomba tersebut dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. 32 siswa-siswi SMP Santo Yosef Lahat, 15 anggota dengan masing-masing satu danton/dantin memimpin pasukan. Pasukan putra dipimpin oleh Bima Andika, sedangkan Ghina Zalmih sebagai pemimpin pasukan atau dantin putri.